![]() |
Warung Nasi SPG |
Nama SPG sendiri bermula dari para pembeli yang sebagian besar sales promotion girl (SPG) yang bekerja di Yogya Kepatihan. Kemudian pemilik warung tersebut menamakan warung nasinya itu “Warung Nasi SPG”.
Warung Nasi SPG yang awal mula berdiri pada tahun 2001, berawal dari berjualan di atas roda secara keliling, sampai mempunyai lapak sendiri. Harga yang ditawarkan pada tahun 2001 bermula dari Rp1500 dengan porsi nasi plus ayam saja. Namun saat ini satu porsinya berkisar Rp10.000/porsi.
Harga yang ditawarkan Warung Nasi SPG cukup terjangkau, tak mengherankan bila ini menjadi daya tarik tersendiri bukan hanya bagi sales promotion girl, tapi juga bagi kalangan mahasiswa, anak sekolah, sampai tukang becak sekalipun.
Kendati berada di atas trotoar, namun karena berada di tengah kota, warung ini selalu ramai didatangi pengunjung. Meskipun para pembeli harus antri dan berdesakan ketika mengambil nasi, tetapi mereka merasa puas dengan menu yang di hidangkan.
“Murah meriah, terjangkau, enak, dan diageungan,” ujar Dandi (17), salah seorang penikmat sajian Warung Nasi SPG.
Omset penjualan dari tahun 2001 sampai sekarang terus bertambah, seiring bertambahnya pula para pengunjung yang datang untuk mencicipi masakan di warung nasi yang satu ini. Omset yang didapat saat ini bisa mencapai Rp3 juta perharinya.
Mengingat setiap tahunnya pengunjung yang datang terus membludak, yang awalnya pemilik warung tersebut menyediakan 40 potong ekor ayam perharinya, kini bisa mencapai satu kintal potong ayam.
Sampai Habis Terjual
Warung SPG ibuka dari pukul 6 pagi sampai menu hidangan habis terjual. Menu hidangan yang disajikan bermacam-macam, di antaranya ada ayam goreng serundeng, ayam jogja, ayam semur, perkedel, dan telor dadar tahu. Namun menu yang menjadi andalan adalah ayam serundeng dan sambal ulekannya.
“Ada untung, nggak ada untung, yang nomor satu adalah ngebahagiain makan orang dulu, lalu kita mengambil untungnya,” ujar Ruminah (53), pemilik warung, yang memiliki delapan orang pekerja.Itulah yang menjadi salah satu prinsip warung tersebut, yang lebih mengutamakan kepuasan para pelanggannya.
Salah satu pedagang kios mengutarakan pendapatnya, “ perkembangan warung nasi SPG sangat pesat dari tahun ke tahun, dan selalu ramai dikunjungi para pembeli. Tidak kalah dengan rumah makan yang berada di sekitar warung SPG tersebut,” kata Imam(40) pemilik warung kios.
Kini, warung SPG telah berhasil membuka cabang lainnya yang berada di sekitaran Jl.Balong Gede, Kota Bandung. Ruminah mengutarakan, ”Meskipun saya telah membuka tiga cabang, tetapi saya tetap fokus bekerja di warunng yang utama”.